Mengenal Lebih Dekat Cyber Security
Sesuai terminologinya, cyber security adalah aktivitas untuk melakukan pengamanan terhadap sumber daya telematika demi mencegah terjadinya tindakan cyber crime seperti dijelaskan sebelumnya. Dan seperti juga cyber crime, spektrum dari aktivitas cyber security ini juga sangat luas.
Sebuah proses peningkatan keamanan (security hardening), umumnya meliputi masalah teknis, seperti pengamanan dari sisi jaringan, sistem operasi, keamanan data dan source code aplikasi. Institusi keuangan dan telekomunikasi secara rutin menyewa konsultan keamanan untuk melakukan kegiatan 'penetration testing'.
Pen Test ini
dilakukan untuk menguji sejauh mana sistem yang mereka punya dapat
bertahan dari serangan-serangan yang akan mengeksploitasi sistem
tersebut. Biasanya 'pen test' ini dilanjutkan dengan sejumlah rekomendasi perbaikan di titik-titik vulnerabilities yang terdeteksi.
Tapi
selain dari sisi teknis, kegiatan pengutatan keamanan juga harus
meliputi pengamanan terhadap ancaman dari personil internal. Harus ada
sejumlah protokol atau SOP yang harus dilakukan oleh personilnya. Bahkan
bisa dibilang personil internal adalah faktor ancaman keamanan paling
tinggi dibandingkan hal-hal teknis.
Apa yang dilakukan oleh
Edward Snowden, seorang pegawai NSA, yang mencuri dan membocorkan
data-data kegiatan penyadapan yang dilakukan oleh NSA adalah contoh
sempurna. Dari sisi sumber daya manusia, praktisi cyber security ini bisa dikelompokkan setidaknya menjadi 3 kelompok:
1. Analis Keamanan
Bertugas untuk memetakan potensi ancaman keamanan, lalu memberikan rekomendasi untuk mitigasi terhadap potensi ancaman tersebut.
2. Spesialis Forensik
Sesuai
namanya, spesialis forensik ini bertugas untuk melakukan penyelidikan
pasca insiden kebocoran keamanan. Seorang spesialis forensik harus
memiliki kemampuan teknis yang mumpuni untuk bisa mencari dan memetakan
jejak-jejak yang ditinggalkan oleh pelaku, untuk bisa melacak dan
menemukan pelaku.
3. Hacker/Peretas
Istilah hacker selama ini telah mengalami distorsi makna, dimana seolah-olah tindakan hacking
adalah sebuah tindakan kriminal padahal tidak sepenuhnya seperti itu.
Hacker sendiri adalah istilah yang diberikan kepada orang-orang yang
memiliki kemampuan untuk melakukan tindakan eksploitasi terhadap sistem
telematika melalui berbagai cara.
Untuk menjadi hacker yang
'sakti' diperlukan kemampuan teknis yang luar biasa tinggi. Mulai dari
pemahaman mendalam terhadap sistem komunikasi data, perilaku dari
operating system, kemampuan membaca source code lalu melakukan reverse engineering, memetakan mekanisme pengolahan data dan masih banyak lagi.
Jadi
seorang hacker ini berada di spektrum yang berlawanan dengan spesialis
forensik, dan kisah epik dari pertarungan dua sisi ini bisa dibaca dari
kisah penangkapan hacker legendaris, Kevin Mitnick, oleh agen-agen FBI
di era 90 an.
Sumber: detik.com
Komentar
Posting Komentar